Selasa, 21 Desember 2010

PERNUTUPAN SEMESTER I

AKHIRNYA SELESAI JUGA NILAI RAPOR, DAN SELAMAT BERJUANG ADIK-ADIK MAHASISWA PPL DARI UNP PADANG.SEMOGA SUKSES DAN MENJADI GURU YANG BAIK.

Senin, 20 Desember 2010

dunia tumbuhan

TUMBUHAN LUMUT DAN TRACHEOPHYTA

BRYOPHYTA DAN TRACHEOPHYTA

Kingdom Plantae dibagi menjadi dua bagian, yakni Bryophyta dan Tracheophyta. Ciri khas kingdom Plantae yang utama yakni memiliki chlorophyll a dan b, sehingga bersifat fotoautotrof.
Bryophyta :
  • berakar semu (rhizoid)
  • batang tanpa pembuluh angkut Xylem dan Floem
  • strukur daun hanya dimiliki oleh Klas Bryopsida (Marchantia pokymorpha)
  • sel-sel tubuh belum terdiferensiasi; air masuk ke dalam tubuh secara imbibisi, lalu didistribusi ke seluruh jaringan tubuh dg. cara difusi antar sitoplasma.
  • Gametofit lebih dominan dibanding Sporofit
Pteridophyta :
  • akar & batang telah terdiferensiasi menjadi: lapisan luar (epider-mis), lapisan dalam (korteks), silinder pusat (terdapat xylem yg dikelilingi oleh phloem)
  • daun muda menggulung
  • daun dibedakan atas :
  1. mikrofil (serupa rambut atau sisik), tak bertangkai dan tak bertulang daun
  2. mesofil/daging daun (jaringan tiang & jaringan bunga karang, di mana terdapat xylem & phloem)
  3. tropofil daun steril tidak terdapat spora untuk fotofintesis
  4. sporofil daun fertil untuk reproduksi karena berspora
Spermatophyta :
  • akar & batang telah terdiferensiasi jelas menjadi :
  1. lapisan luar (epidermis)
  2. lapisan dlm. (korteks) silinder pusat (terdapat xylem yg di-kelilingi oleh phloem)
  3. mesofil / daging daun (jaringan tiang / jaringan asimilasi & jaringan bunga karang, dimana pada jaringan bunga karang terdapat xylem & phloem).
Dari uraian diatas disimpulkan bahwa baik lumut ,paku dan tumbuhan biji semua adalah tumbuhan berkormus karena akar batang dan daun sudah jelas dibedakan sehingga tergolong dalam kelompok tumbuhan Kormophyya , untuk yang belum terdapat akar, batang dan daun yang jelas tergolong dalam kelompok Thallophyta
  • Thallophyta adalah istilah untuk kelompok tumbuhan yang belum dapat dibedakan mana akar, batang dan daunnya.
  • Termasuk ke dalam kelompok ini yakni bakteri, alga dan jamur.
  • Sedangkan Cormophyta adalah istilah untuk kelompok tumbuhan yang telah dapat dibedakan mana akar, batang dan daunnya,
  • Dengan demikian Kingdom Plantae adalah kelompok yang tergolong Cormophyta.
  • Meskipun demikian Cormophyta dibagi lagi menjadi dua golongan, yakni cormophyta berspora dan cormophyta berbiji.
  • Termasuk ke dalam cormophyta berspora yakni lumut dan paku-pakuan, sedangkan termasuk ke dalam cormophyta berbiji yakni spermatophyta.

Bryophyta (Lumut)
  • Divisio Bryophyta yakni apa yang kita sebut dengan tumbuhan lumut.
  • Lumut artinya tumbuhan yang pendek (dekat dengan dasar mediumnya).
  • Bryophyta adalah tumbuhan yang belum memiliki pembuluh angkut. Lawannya yakni Tracheophyta (tumbuhan berpembuluh angkut).
  • Gametofit lebih dominan dibanding Sporofit
KLASIFIKASI
Klas Hepatocopsida / Hepaticae (Lumut Hati)
  • Tubuh lumut ini tipis, serupa kulit,
  • tumbuh menempel di atas medium penunjangnya (air tenang atau tanah basah).
  • banyak terdapat di permukaan dan dasar kolam. Jenis-jenis lumut di antaranya :
  • Ordo Marchantiales
  1. Famili Marchantiaceae : Marchantia geminata, M. polymorpha, Reboulia hemisphaerica
  2. Famili Ricciaceae : Riccia, Ricciocarpus
  • Ordo Jugermaniales : Metzgeria, Plagiochila, Frulania
Klas Anthocerotopsida / Anthocerotae (Lumut Tanduk) : Anthoceros fusiformis, Notothylus
Klas Bryopsida / Musci (Lumut Daun)
  1. Ordo Andreaeales : Andreaea rupestris dan A. petrophila
  2. Ordo Sphagnales (lumut gambut, untuk menyuburkan tanah) : Sphagnum fimbriatum, S. squarrosum, S. acutifolium
  3. Ordo Bryales : Funaria, Mnium.
Daur Hidup Bryophyta

Pteridophyta (Paku-pakuan)
  • Divisio Pteridophyta dibagi atas empat klas,
  1. Psilopsida
  2. Lycopsida
  3. Sphenopsida
  4. Pteropsida.
1. Klas Psilopsida
Klas Psilopsida atau Psilophytinae disebut paku purba dan kebanyakan telah punah. Ciri-ciri yang nampak sebagai berikut :
  • tidak punya akar atau daun
  • punya batang di bawah tanah (rizoma / rimpang)
  • punya batang di atas tanah (tegakan / shoot) yang mengandung xylem dan phloem, serta menghasilkan sporangium
  • fotosintesis berlangsung pada batang tegak
  • tiap butir homospora (isospora) yang jatuh berkembang menjadi dua gametofit kecil yang membentuk antheridia (gamet jantan) dan archegomia (gamet betina)
  • fertilisasi dilakukan oleh sperma / antheridia yang berenang-renang menuju ke sel telur / archegonia, karena tumbuhan ini hidup pada habitat basah.

2. Klas Lycopsida
Klas Lycopsida atau Lycopodiinae disebut juga lumut gada atau pinus tanah atau paku kawat / paku rambat, karena sangat pendek (dekat permukaan tanah)
contoh :
Famili : Psilophyta
Genus : Psilotum
Spesies : Psilotum nudum (paku telanjang)
Genus : Tmesipteris
Spesies : Tmesipteris sp.

Ciri khas klas Lycopsida sebagai berikut :
  • berdaun sederhana dan kecil-kecil (mirip lumut) dan membentuk spora dengan struktur “spora gada” atau strobilus
  • jika lumut tak berpembuluh (tanpa xylem dan phloem), maka Lycopsida berpembuluh (punya xylem dan phloem) dalam akar dan batang,
  • jaringan pembuluh ini mencapai hingga ke tulang daun yang tunggal, tanpa cabang
  • klas ini umumnya menghasilkan heterospora (2 macam spora yang berbeda), yakni mikrospora (spora jantan) dan makrospora atau megaspora (spora betina);
  • mikrospora lalu tumbuh menjadi gametofit jantan dan megaspora menjadi gametofit betina
  • fertlisasi terjadi di dalam jaringan “basah” dari sporofit induk (tumbuhan itu sendiri)
- contoh :
Famili : Lycopodiaceae
Genus : Lycopodium (paku kawat)
Spesies : L. obscurum, L. clavatum

Famili : Selaginellaceae
Genus : Selaginella
Spesies : S. wildenovii (paku rane)

Famili : Isoetaceae
Genus : Isoetes
Spesies : Isoetes sp.

3. Klas Sphenopsida (Equisetinae)
Klas Sphenopsida atau Equisetinae disebut juga paku ekor kuda (scuring rushes), dengan ciri-ciri sebagai berikut :
  • sering tumbuh di tempat berpasir, menghasilkan heterospora
  • batangnya banyak mengandung silica
  • mempunyai batang di atas tanah (tegakan / shoot) dan batang di bawah tanah (rimpang / rhizome)
- contoh :
Famili : Equisetaceae
Genus : Equisetum arvense, E. palustre.

4. Klas Pteropsida (Filicinae)
Klas Pteropsida atau Filicinae disebut juga paku sejati. Klas ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
  • bersifat homospora / isospora (hanya menghasilkan satu macam spora), terletak pada sorrus di bawah daun
  • spora yang jatuh berkembang menjadi prothalus yang mengandung organ kelamin jantan atau betina, sehingga dalam fertilisasinya perlu air (lingkungan yang basah),
  • agar sperma bersilia dapat berenang menuju sel telur, karena itu tumbuhan paku banyak hidup di habitat basah
  • penyebaran spora ke tempat-tempat baru dengan bantuan angin
  • punya batang di bawah tanah (rhizome) yang berakar dan batang di atas tanah (tegakan / shoot).

Subklas Eusporangiatae
  1. Ordo : Ophioglossales (paku ular)
  2. Ordo Marattiales
1. Ordo : Ophioglossales (paku ular)
Famili : Ophioglossaceae
Genus : Ophioglossum
Spesies : O. reticulatum (di Indonesia), O. vulgatum (di Eropa)

Genus : Botrychium
Spesies : B. daucifolium dan B. ternatum (di Indonesia), B. lunaria (di Eropa)

Genus : Helminthostachys
Spesies : H. zeylanica

2. Ordo Marattiales
Famili : Maratiaceae
Genus : Christensenia
Spesies : C. aesculifolia

Genus : Angiopteris
Spesies : A. efecta

Genus : Marattia
Spesies : M. fraxinea

Subklas : Leptosporangiatae (Filices)
1. Ordo Filicales
Famili : Osmundaceae
Genus : Osmunda
Spesies : O. javanica

Famili : Cyatheaceae
Genus : Cyathea

Famili : Schizaeaceae
Genus : Schizaea
Spesies : S. digitata, S. dichotoma
Genus : Lygonium
Spesies : L. circinnatum

Famili : Gleicheniaceae
Genus : Gleichenia (paku andam / paku resam)
Spesies : G. linearis, G. leaevigata

Famili : Matoniaceae
Genus : Matonia
Spesies : M. pectinata
Genus : Phanerosorus
Spesies : Phanerosorus sp. (banyak tumbuh di Kalimantan)

Famili : Loxomaceae
Genus : Loxoma
Spesies : L. cunninghami

Famili : Hymenophyllaceae
Genus : Hymenophyllum
Spesies : H. junghuhnii, H. australe
Genus : Trichomanes
Spesies : T. teysmani, T. javanicum, T. palmatifidium

Famili : Dicksoniaceae
Genus : Dicksonia
Spesies : D. blumei, D. antartica (di Australia)

Famili : Thyrsopteridaceae
Genus : Thyrsopteris
Spesies : Thyrsopteris sp

Famili : Cyatheacea (paku tiang)
Genus : Cyathea
Spesies : C. javanica (di hutan-hutan dan di pinggir sungai)
Genus : Alsophila
Spesies : A. glauca

Famili : Polypodiaceae
Subfamili : Woodsieae
Genus : Woodsia
Spesies : Woodsia sp
Genus : Cystopteris
Spesies : C. tenuisecta, C. fragilis

Subfamili : Onocleae
Genus : Onoclea
Spesies : O. sensibilis

Subfamili : Oleandreae
Genus : Oleandra
Spesies : O. musifolia

Subfamili : Aspidieae
Genus : Dryopteris (Aspidium)
Spesies : D. filix-mas, D. disecta, D. rufescens

Subfamili : Asplenieae
Genus : Asplenium
Spesies : A. nidus (paku sarang burung)
Genus : Blechnum
Spesies : B. orientale, B. patersonii

Subfamili : Pterideae
Genus : Pteridium
Spesies : P. aquilinum (paku garuda)
Genus : Pteris
Spesies : P. ensiformis
Genus : Adiantum
Spesies : A. cuneatum (suplir), A. farleyanse (ekor merak)
Genus : Anograma
Spesies : A. subdigitata, A. leptophylla
Genus : Notochlena
Spesies : N. hirsuta

Subfamili : Vittarieae
Genus : Vittaria
Spesies : V. elongata
Genus : Anthrophyum
Spesies :
Anthrophyum sp.

Subfamili : Polypodieae
Genus : Polypodium
Spesies : P. vulgare, P. sinuosum, P. sundaicum, P. trilobum, P. triquetrum, P. feei
Genus : Cyclophorus
Spesies : C. nummularifolius, C. varius, C. longifolius
Genus : Drymoglossum
Spesies : D. piloselloides (paku picis)

Subfamili : Acrosticheae
Genus : Elaphoglossum
Spesies : E. angulatum
Genus : Platycerium (paku tanduk rusa)
Spesies : P. bifurcatum, P. coronarium
Genus : Acrostichum
Spesies : A. spesiosum, A. aureum (paku laut)

3. Subklas Hydropterides (Paku Air)
Famili : Salviniaceae
Genus : Salvinia (paku sampan)
Spesies : S. natans, S. cucullata, S. minima
Genus : Azolla
Spesies : A. pinnata (di sawah-sawah di Indonesia dan Asia), A. caroliniana (di Amerika)

Famili : Marsileaceae
Genus : Marsilea
Spesies : M. crenata (paku semanggi)
Genus : Pilularia
Spesies : P. globulifera (paku semanggi)
Genus : Regnellidium
Spesies : R. diphyllum

Daur Hidup Pteridophyta
Daur hidup paku homospora (isospora) sebagai berikut :
Daur hidup paku heterospora sebagai berikut :

Minggu, 19 Desember 2010

RESEP ASAM PADEH

Resep Daging Asam Padeh

Bahan:
1 kilogram daging
¼ kilogram cabe merah giling
12 butir bawang putih (digiling halus)
18-20 bawang merah (digiling halus)
Jahe dan lengkuas 1 ruas (sebesar ibu jari)
Daun Jeruk 6 lembar
Daun salam 5 lembar
Sereh 1 batang (ditumbuk sedikit)
Asam kandis 3 butir (belimbing wuluh 6 butir) dimasukan belakangan
Garam secukupnya

Cara membuat :
Ungkep daging dengan semua bumbu, sampai air daging mengering

Tambahkan air secukupnya, masak hingga daging empuk

Masukan asam kandis/belimbing.

Masak kembali sampai kuah tinggal sedikit/mengental.

RESEP DENDENG BALADO

Resep Dendeng Balado

Bahan Dendeng:
1 kilogram daging sapi diiris tipis agak lebar
3 buah jeruk nipis di ambil airnya
1 sendok teh garam atau menurut selera
2-3 siung bawang putih halus
1 potong jahe di haluskan
Cara Membuat:
Daging direndam dengan semua bumbu selama ¼ hingga ½ jam. Jemur sampai kering lalu goreng kering
Bahan Bumbu Balado:
100 gram cabai merah di memarkan
100 gram bawang merah diiris kasar
½ sendok teh garam
5 sendok air kelapa
Cara Membuat:
Tumis bawang merah sampai menguning, masukan cabai bila sudah matang, tambahkan air kelapa.
Bumbu balado ini bisa dicampurkan langsung dengan dendengnya atau dituang di atas dendeng.

RESEP AYAM POP

Resep Ayam Pop

Bahan :
1 ekor ayam kampung (jangan yang tua atau terlalu muda), bersihkan, lepas kulitnya, potong-potong
6 siung bawang putih, haluskan
1 sendok makan merica bubuk
garam secukupnya
2 sendok makan mentega / margarine utk menumis
2 liter air kelapa
minyak untuk menggoreng
Cara membuat :
Cairkan mentega
Ttumis bawang putih sampai harum,
Masukan merica, garam dan air kelapa
Masukan ayam, ungkep sampai ayam empuk
Panaskan minyak goreng,
Masukan ayam, goreng sebentar aja
Sajikan dengan rebusan daun singkong dan sambal hijau pete

RESEP BLACK FOREST

Black Forest Cake
Bahan Bolu:
  • 6 butir telur ayam
  • 150 g gula pasir halus
  • 100 g mentega, lelehkan
Ayak:
  • 125 g tepung terigu
  • 25 g cokelat bubuk
  • 1/2 sdt baking powder
Lapisan:
  • 1 kaleng (480 g) ceri hitam
  • 2 sdt tepung maizena
  • 2 bungkus @250 g krim bubuk
  • 250 ml susu cair dingin
  • 3 sdm rum/kirsch
  • 2 batang @ 250 g cokelat masak pekat/dark cooking chocolate
  • 10 buah manisan ceri merah
Cara membuat:
  • Siapkan loyang bundar 20 cm, semir margarin dan taburi sedikit tepung terigu.
  • Panaskan oven hingga bersuhu 180 C.
Bolu:
  • Kocok telur dan gula hingga kental dan mengembang.
  • Masukkan campuran tepung terigu secara bertahap, bergantian dengan mentega leleh sambil aduk rata.
  • Tuangkan dalam loyang, ratakan.
  • Panggang dalam oven panas selama 35 menit hingga matang. Angkat dan dinginkan.
Olesan:
  • Tiriskan buah ceri, belah menjadi masing-masing dua. Sisihkan airnya.
  • Jerangkan airnya di atas api kecil hingga panas. Larutkan tepung maizena dalam air ceri, aduk rata.
  • Tuangkan ke dalam air ceri, masak hingga mendidih dan kental.
  • Masukkan ceri hitam, aduk rata. Angkat.
  • Campur krim bubuk dengan susu dingin. Kocok hingga kaku. Sisihkan.
  • Serut kasar cokelat masak dan sisihkan.
Penyelesaian:
  • Belah cake membujur menjadi 3 bagian yang sama.
  • Perciki masing-masing dengan rum/kirsch. Olesi salah satu permukaannya dengan sebagian adonan ceri hitam.
  • Tumpuk dengan satu potong kue. Olesi bagian atasnya dengan sisa adonan ceri hitam. Tutup dengan satu potong kue.
  • Olesi semua sisinya dengan krim kocok. Tutup keliling sisinya dengan cokelat serut sambil tekan-tekan hingga merekat.
  • Semprotkan sisa krim kocok bentuk hias pada permukaan kue. Hiasi dengan manisan ceri merah dan cokelat serut.
  • Simpan selama 3 jam dalam lemari es. Potong-potong dan sajikan.
Untuk 12 potong

JAMUR

Jamur merupakan organisme uniseluler maupun multiseluler (umumnya berbentuk benang disebut hifa, hifa bercabang-cabang membentuk bangunan seperti anyaman disebut miselium, dinding sel mengandung kitin, eukariotik, tidak berklorofil. Hidup secara heterotrof dengan jalan saprofit (menguraikan sampah organik), parasit (merugikan organisme lain), dan simbiosis. Habitat jamur secara umum terdapat di darat dan tempat yang lembab. Jamur uniseluler dapat berkembangbiak dengan dua cara yaitu vegetatif dapat dilakukan dengan cara membentuk spora, membelah diri, kuncup (budding). Secara generatif dengan cara membentuk spora askus. Sedang untuk jamur multiseluler reproduksi vegetatif dengan cara fragmentasi, konidium, zoospora. Secara generatif dapat dilakukan dengan cara konjugasi, hifa yang akan menghasilkan zigospora, spora askus, spora basidium.

KLASIFIKASI JAMUR
Kingdom fungi dibagi menjadi lima divisi yang berbeda dalam hal struktur hifa dan struktur penghasil spora, teriri dari yaitu:
1. Zygomycotina (kelas Zygomycetes)
a. Habitat di darat, di tanah yang lembab atau sisa organisme mati
b. Hifanya bercabang banyak tidak bersekat saat masih muda dan bersekat setelah menjadi tua
c. Reproduksi vegetatif dengan cara membentuk spora tak berflagel (aplanospora) dan generatif dengan cara gametangiogami dari dua hifa yang kompatibel/konjugasi dengan menghasilkan zigospora
d. Contohnya :
Rhizopus sp
o Miseliumnya mempunyai tiga tipe hifa yaitu : stolon (hifa yang membentuk jaringan di permukaan substrat seperti roti), rhizoid (hifa yang mnembus substrat dan berfungsi untuk menyerap makanan), sporangiofor (tangkai sporangium)
o Berkembangbiak dengan cara vegetatif yaitu membuat sporangium yang menghasilkan spora. Generatif yaitu dengan konjugasi dua hifa (-) dan hifa (+).
Contoh lain dan perannya
Nama Jamur Perannya
Mucor mucedo Hidup pada kotoran ternak
Rhizopus nigricans Menghasilkan asam fumarat, pemasak buah
Rhizopus oryzae Jamur tempe/untuk membuat tempe
Rhizopus nodusus Menghasilkan asam laktat
Plasmopora viticola Parasit pada anggur

2. Ascomycotina
Hidup saprofit di dalam tanah atau hipogean, hisup di kotoran ternak disebut koprofil, ada juga yang parasit pada tumbuhan. Tubuhnya terdiri atas benang-benang yang bersekat atau ada yang unisel.
Cara berkembangbiak ada dua cara:
a. Secara vegetatif. Dengan cara kalmidospora (spora berdinding tebal), fragmentasi (pemisahan sebagian csbang dari miselium yang selanjutnya tumbuh menjadi individu baru), tunas/kuncup (budding) yaitu pada Saccharomyces.
b. Secara generatif
Dengan menghasilkan spora yang dibentuk di dalam askus. Askus-askus itu berkumpul dalam badan yang disebut askokarp
Contohnya:
Nama Jamur Perannya
Saccaharomyces cerevisiae untuk membuat tape
Saccaharomyces ovale untuk membuat tape
Saccaharomyces sake untuk membuat sake jepang
Penicillium notatum penghasil antibiotik pinisilin
Penicillium chryzogenum penghasil antibiotik pinisilin
Penicillium camemberti mengharumkan keju
Penicillium roquerforti mengharumkan keju
Aspergillus flavus menghasilkan alfatoksin
Aspergillus fumigatus parasit paru-paru burung
Aspergillus oryzae untuk membuat tape
Aspergillus wentii untuk membuat kecap
Aspergillus nidulans penyebab automikosis/penyakit telinga
Laboulbenia parasit pada serangga
Claviseps purpurea bahan obat-obatan
Reosellina arcuata hidup pada potongan akar
Nectria cinabarina parasit pada kayu manis
Neurospora sitophila untuk membuat oncom

3. Basidiomycotina
Umumnya makroskopis atau mudah dilihat dengan mata telanjang. Miseliumnya bersekat dan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu: miselium primer (miselium yang sel-selnya berinti satu, umumnya berasal dari perkembangan basidiospora) dan miselium sekunder (miselium yang sel penyusunnya berinti dua, miselium ini merupakan hasil konjugasi dua miselium primer atau persatuan dua basidiospora). Cara reproduksi : vegetatif (dengan membentuk tunas, dengan konidia, dan fragmentasi miselium) dan secara generatif (dengan alat yang disebut basidium, basidium berkumpul dalam badan yang disebut basidiokarp, yang menghasilkan spora yang disebut basidiospora)
Contohnya:
Nama Jamur Perannya
Puccinia graminis parasit pada rumput-rumputan
Ustilago vireus parasit pada padi
Ustilago maydis parasit pada jagung
Volvariella volvacea jamur merang, dapat dimakan
Auricularia polytrica jamur kuping, dapat dimakan
Amanita phalloides menghasilkan racun falin yang merusak darah
Ustilago compestris jamur kaleng
Amanita muscaria menghasilkan racun muskarin yang dapat membunuh lalat
Pleurotes (jamur tiram) enak dimakan
Exobasidium vexans parasit pada tanaman the
Corticium salmonella jamur upas, parasit pada pohon buah-buahan dan karet

4. Deuteromycotina
a. Belum diketahui tingkat seksualnya, disebut juga jamur tidak sempurna (fungi imperfecti)
b. Pembiakan vegetatif dengan menggunakan konidium, sedang alat pembiakan generatifnya (askus atau basidium) belum atau tidak dikenal. Contoh klasik ialah Monilia sitophila, jamur ini masuk Deuteromycotina. Tetapi setelah ditemukan alat pembiakan generetif oleh Dodge (1927) dan Dwijosoeputro (1961), jamur ini dikelompokkan ke dalam Ascomycotina dan namanya diganti menjadi Neurospora sitophila.
c. Contohnya:
Nama Jamur Perannya
Helminthosprium oryzae parasit pada padi
Sclerotium rolfsii parasit pada bawang merah
Monila sitophila jamur oncom, enak dimakan
Tinea versicolor jamur panu
Epidermophyton floocossum jamur kulit, parasit pada kaki atlit
Verticillium penyebab layu pada bibit-bibit tanaman
Curvularia parasit pada rerumputan

MIKORIZA

Mikoriza bukan takson dalam kingdom jamur, mikoriza merupakan jamur yang hifanya bersimbiosis dengan akar suatu tanaman. Berdasarkan kedalaman jaringan yang digunakannya mikoriza dapat digolongkan menjadi dua tipe mikoriza, yaitu:

Ektomikoriza
Yaitu jika hifa jamur hanya hidup di daerah permukaan akar, yakni pada jaringan epidermis. Dari tumbuhan inangnya memperolah bahan makanan seperti vitamin, gula, asam amino. Sedangkan inangnya mendapatkan air dan unsur-unsur dari tanah lebih banyak. Contohnya jamur ektomikoriza bersimbiosis dengan tanaman pinus, bentuknya seperti payung.

Endomikoriza
Yaitu hifa jamur menembus akar hingga masuk ke jaringan korteks. Endomikoriza tidak mempunyai inang khusus. Contohnya jamur yang hidup pada akar anggrek, sayuran, dan berbagai jenis pohon.

LUMUT KERAK

Lumut kerak merupakan simbiosis antara jamur dari golongan Ascomycotina atau Basidiomycotina (mikobion) dengan Chlorophyta atau Cyanobacteria bersel satu (fikobion). Menurut bentuk pertumbuhannya, lumut kerak terbagi menjadi tiga tipe yaitu:
a. Krustos, jika talus terbentuk seperti kerak (kulit keras) dan melekat erat pada substratnya. Contohnya : Physcia
b. Folios, jika talus berbentuk seperti daun. Contohnya : Umbillicaria, Parmelia
c. Fruktikos, jika talus tegak seperti semak atau menggantung seperti jumbai atau pita. Contohnya Usnea longissima
Reproduksi generatif yaitu berdiri sendiri antara jamur dan ganggang yang bersimbiosis, dan vegetatif dengan cara fragmentasi. Manfaat lumut kerak bagi kehidupan manusia diantaranya:
a. Dapat dibuat obat
b. Dapat digunakan sebagai penambah rasa dan aroma
c. Pigmen yang dihasilkan dapat dibuat kertas lakmus celup indikator pH
d. Pada daerah bebatuan, lumut kerak dapat melapukan bebatuan dan menambah kandungan zat-zat yang dimilikinyaDapat digunakan sebagai indikator pencemaran